Macam-macam Pembebanan pada Struktur
Di dalam merencanakan sebuah struktur bangunan, baik itu gedung, jembatan, terowongan, tanggul, maupun dinding penahan tanah, kita pasti mengenal yang namanya pembebanan.
Struktural engineer mana yang tidak akrab dengan pembebanan. Setiap merencanakan struktur pasti ketemu dengan pembebanan. Ya karena memang itu kerjaannya, penuh beban, hehe
Ada beberapa jenis pembebanan yang wajib kita (struktural engineer) ketahui, diantaranya:
- Beban mati
- Beban hidup
- Beban gempa
Baiklah, kita akan bahas satu persatu mengenai beban-beban di atas secara sederhana.
- Beban mati adalah beban yang mati. Mati artinya tidak hidup. Tidak hidup, ya mati. Bukan itu yang saya maksud. Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu bangunan yang bersifat tetap, tidak sering berpindah-pindah dan tidak terpisahkan dari bangunan tersebut. Finishing dan mesin-mesin termasuk ke dalam jenis beban ini.
- Beban hidup. Beban hidup jelas sekali berbeda dengan tanggungan hidup. hehe. Beban hidup adalah lawannya beban mati. Semua beban yang tidak termasuk beban mati bisa jadi merupakan beban hidup. Mesin-mesin bisa dikatakan beban hidup jika mesin itu sering dipindah-pindah atau bukan bagian dari bangunan tersebut.
- Beban gempa. Gempa itu sebenarnya bukanlah beban. Gempa itu adalah pergerakan. Yang menyebabkan ianya menjadi beban adalah massa/berat dari bangunannya. Sehingga semakin berat sebuah bangunan maka semakin besar juga beban gempanya. Berbeda dengan beban mati dan bebah hidup yang arahnya vertikal, beban gempa adalah horizontal. Adanya beban gempa vertikal adalah sebuah efek saja.
Gaya gempa yang bekerja pada struktur atas, setelah dikalikan dengan faktor kuat lebih dan dilakukan analisa, maka gaya-gaya yang terjadi pada bawah struktur tersebut yang digunakan untuk mendesain pondasi.
Leave a Reply